Kalindaqda
Kalindaqda adalah seni tradisional yang dimainkan oleh masyarakat Mandar di
Sulawesi Barat. Sebagai salah satu bentuk
sastra lisan yang monumental, banyak orang Mandar yang mahir dalam
berkalindaqda, bersyair, atau berpantun
dengan gaya khas Mandar.
Kalindaqda sering dibawakan dalam berbagai acara, mulai dari lamaran,
pernikahan, akikah bayi, hingga khatam Al-Qur’an.
Saat khatam Al-Qur’an, biasanya diikuti dengan sayyang pattuqdu (naik di atas
punggung kuda menari), di mana anak yang
khatam diarak keliling kampung dengan pakaian adat Mandar.
Para pakkalindaqda biasanya berada di depan kuda, berbalas pantun dan syair
dengan nada mendayu-dayu, diiringi oleh
pukulan rawana Mandar (rebana Mandar) — alat musik tradisional berbentuk
lingkaran yang terbuat dari kayu dan kulit
hewan — yang mengikuti irama kalindaqda.
Dengan begitu, sayyang pattuqdu tampak seakan bergoyang mengikuti syair
kalindaqda dan pukulan rebana. Kalindaqda
dapat dibawakan dengan berbagai tema, seperti kalindaqda pangino (humor),
kalindaqda paelle (satire), mappakaingaq
(kritik sosial), masaala (religi/agama), pettommuaneang (patriotisme), serta
kalindaqda to sipomonge (romantis).